Tumpeng Sewu 2018, Ungkapan Rasa Syukur Warga Desa Kemiren

Bapak Wakil Bupati Banyuwangi Membuka Kegiatan Tumpeng Sewu 2018 di Desa Kemiren Banyuwangi (Foto: RahdiyanSyah)


MIIslamiyahRgj– Tumpeng sewu tidak hanya menjadi sebuah ritual adat Desa Kemiren, namun gelaran ini kini menjadi salah satu daya tarik wisata Banyuwangi yang diminati wisatawan.
Pada hari Minggu malam (12/8) Festival Tumpeng Sewu 2018 digelar masyarakat Desa Kemiren. Festival yang dibuka oleh Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko. “Kegiatan ini tak lagi menjadi sebuah ritual, namun sudah menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan. Makanya pemerintah terus konsisten mengangkat Kegiatan ini dalam sebuah festival. Semoga gelaran ini juga bisa mengangkat ekonomi masyarakat Kemiren,” Ungkap Bapak Yusuf.
Selain itu, Wakil Bupati Banyuwangi juga mengungkapkan bahwa Tumpeng sewu ini merupakan simbol masyarakat yang hidup rukun, guyup dan saling bergotong royong. “Kekhasan semacam ini banyak diminati wisatawan. Ditambah lagi keramah tamahan masyarakatnya, Kegiatan ini menjadi favorit bagi para wisatawan,” Imbuh Bapak Yusuf.
Foto: RahdiyanSyah
Warga kemiren telah menggelar tikar didepan rumahnya masing-masing semenjak minggu sore untuk persiapan kegiatan ini. Sehingga jalan menuju Desa Adat Kemiren, mulai pukul 17:00 Wib telah ditutup. 
Pada Kegiatan ini ribuan masyarakat dari berbagai penjuru desa sekitar maupun wisawatan hadir di desa Kemiren untuk menikmati ribuan Tumpeng Sewu yang disajikan di sepanjang jalan desa. Mereka datang tak hanya ingin ikut makan tumpeng, namun ingin melihat secara lengkap ritual Tumpeng Sewu.  
Salah satunya Nur Kholifah (45). Warga asli Rogojampi ini datang bersama Guru, Staff, dan karyawan MI Islamiyah Rogojampi ini mengaku sengaja datang ke Desa Kemiren selain undangan dari salah satu karyawan MI Islamiyah Rogojampi juga untuk melihat ritual Tumpeng Sewu. “ini adalah kegiatan yang sangat luar biasa. Semua orang membuat tumpeng untuk dimakan bersama,” ujarnya.
Foto: RahdiyanSyah
Ba’da sholat Magrib, ritual ini mulai dilangsungkan. Diawali dengan menyalakan obor yang dilakukan oleh petugas. Kemudian pemberian santunan kepada anak yatim. Di bawah temaram api obor, semua orang duduk dengan tertib bersila di atas tikar maupun karpet yang tergelar di depan rumah. Di hadapannya tersedia tumpeng yang ditutup daun pisang. Dilengkapi lauk khas warga Kemiren, pecel pithik dan sayur lalapan sebagai pelengkapnya.
Di Pagi hari sebelum dimulai selamatan masal, warga telah melakoni ritual mepe kasur. Setiap rumah warga Using di Kemiren mengeluarkan minimal satu tumpeng yang diletakkan di depan rumahnya.

Posting Komentar

[blogger][facebook]

google8be74e5e2a9d7acd.html

google8be74e5e2a9d7acd.html

MI ISLAMIYAH ROGOJAMPI

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget