Articles by "Informasi"

 


Kementerian Agama akan kembali menggelar Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researcher Super Camp (MYRES). Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ahmad Umar mengaku sudah menyiapkan hadiah istimewa bagi para juara KSM 2020. “Untuk KSM dan MYRES 2020, para juara akan diberi kebebasan untuk memilih madrasah negeri atau perguruan tinggi keagamaan Islam negeri yang akan menjadi tempat belajar pada jenjang berikutnya,” tegas Umar di Jakarta, Selasa (01/09). “Juara tingkat Madrasah Ibtidaiyah, bebas memilih akan masuk ke Madrasah Tsanawiyah di Indonesia, tanpa tes. Demikian juga juara MTs, bisa masuk ke Madrasah Aliyah pilihannya, dan MA ke PTKIN pilihannya,” lanjut Umar.

Menurut Umar, hadiah ini diberikan sebagai tambahan atas apresiasi lainnya sebagaimana yang diberikan pada tahun-tahun sebelumnya. Penghargaan diberikan untuk memotivasi para siswa agar terus meningkatkan kegiatan belajar, riset, dan kegiatan pendidikan lainnya di madrasah. KSM Online Karena masih pandemi, lanjut Umar, KSM dan MYRES tahun ini digelar secara online.

Pendaftaran KSM dibuka 25 September hingga 23 Oktober 2020 dengan mengakses laman http://ksm.kemenag.go.id. Tahap ujicoba KSM online Nasional 2020 akan dilangsungkan pada 2 - 3 November 2020 dari rumah masing-masing peserta.  “KSM online Nasional 2020 akan digelar pada 9 - 10 November 2020. Peserta bisa mengikutinya dari  rumah masing-masing,” tuturnya. “Pemenang KSM online Nasional 2020 akan diumumkan pada 19 November 2020 melalui laman http://ksm.kemenag.go.id,” sambungnya.

Sebagaimana biasa, KSM terbagi dalam tiga jenjang, MI, MTs, dan MA. Untuk MI, bidang yang dilombakan adalah Matematika Terintegrasi dan Sains IPA Terintegrasi. Untuk MTs, bidang lombanya Matematika Terintegrasi, IPA Terpadu Terintegrasi, dan IPS Terpadu Terintegrasi.  Untuk MA, ada enam bidang lomba, yaitu: Matematika Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Fisika Terintegrasi, Kimia Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi, dan Geografi Terintegrasi. "Selain Bahasa Arab, KSM untuk MTs dan MA menggunakan pengantar Bahasa Inggris. Penyebutan ayat Al-Quran dan Hadis tetap dalam Bahasa Arab," jelasnya.

MYRES Online Berbeda dengan KSM, MYRES hanya digelar untuk tingkat MTs dan MA. Ada tiga bidang riset yang dilombakan, yaitu: Ilmu Keagamaan Islam, Ilmu Sosial dan Humaniora, serta Matematika, Sains, dan Pengembangan Teknologi. Pendaftaran proposal penelitian sudah dibuka hingga 25 September 2020. Selanjutnya akan dipilih sembilan terbaik di tiap bidang, baik MTs maupun MA, dan diumumkan pada 6 Oktober 2020. Proposal yang terpilih akan diberi kesempatan melakukan pendalaman teknis dan materi selama lebih kurang empat Minggu. Hasil pendalaman akan dinilai untuk dipilih enam terbaik pada tiap bidang, MTs dan MA. "Enam finalis pada tiap bidang akan diminta presentasi hasil penitiannya secara online pada 16-17 November 2020.

Pengumuman pemenang pada 19 November 2020 pada laman https://madrasah.kemenag.go.id/myres2020," jelas Umar. “KSM dan MYRES menjadi ikhtiar Kementerian Agama untuk memberikan ruang aktualisasi yang kompetitif kepada para siswa madrasah menuju madrasah hebat bermartabat,” tandasnya.




Pada tahun pelajaran 2019/2020, MI Islamiyah Rogojampi membuka pendaftaran Peserta Didik Baru yang akan dimulai Tanggal 25 - 27 April 2019. Berikut adalah Syarat dan Waktu Pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru untuk Tahun Pelajaran 2019/2020.

Syarat Pendaftaran:

  1. Berusia Min. 6 Tahun dan Mak. 8 Tahun.
  2. Mengisi Formulir Pendaftaran
  3. Melampirkan Fotocopy Ijazah/STTB RA/TK sebanyak 1 lembar.
  4. Melampirkan Fotocopy Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga sebanyak 1 lembar.
  5. Melampirkan Pas Foto Uk. 3 x 4 cm sebanyak 1 lembar.
  6. Melampirkan Fotocopy Sertifikat/Piagam Prestasi (Jika Ada)
  7. Biaya Pendaftaran sebesar Rp. 75.000,-
Waktu Pendaftaran:
  • Pendaftaran dibuka Tanggal 25 - 27 April 2019
  • Waktu Pendaftaran: 08.00 - 12.00 WIB
  • Tempat Pendaftaran: Depan Kantor MI Islamiyah Rogojampi Lantai 2.
  • Pelaksanaan Interview Tanggal 01 Mei 2019.
  • Pengumuman dan Daftar Ulang Tanggal 04 Mei 2019.
 


Menjadi Kebanggaan Tersendiri Bagi Kami Semua, Siswa-Siswi MI Islamiyah Rogojampi Yang Tergabung dalam Polisi Cilik Polres Banyuwangi Beraksi di Upacara Pengibaran Bendera HUT RI Ke-73 Tahun 2018 dan disaksikan Langsung Oleh Ibu Camat Rogojampi beserta Tamu Undangan Yang Lain.




Video Lain Dari Lereh-Lereh Banyuwangi 1 Tv:






Pagi ini, 19 Agustus 2018 dalam rangka HUT NKRI ke-73 tahun dan HUT Piveri ke-63 tahun, telah terselengara upacara yang diadakan ole istri veteran, PERIP, PEPABRi , LVRI dan pengurus DHC’45.
Adapun serangkaian acara yang dimulai sejak pukul 6.45 WIB s/d 8.45 ini yakni Upacara penghormatan, penancapan bambu runcing secara simbolis di makam veteran pejuang yang juga mantan, Bupati Banyuwangi sekaligus penggagas dibangunnya TMP satria raga, yakni Bapak Joko Supaat Slamet.  
Acara selanjutnya Penancapan bamboe runcing di makam letkol Joko Supaat Slamet oleh Kapten Agus (ketua Pepabri), Serma Suwadi (sekretaris Veteran), Serma Marhawan (mantan bendahara veteran), ibu Hj. Wahyuni Oneng (bendahara Piveri) dan Ibu Ch. Soeherman (ketua LVRI) yang diikuti oleh para istri veteran melakukan tabur bunga untuk para suami mereka.
Acara di tutup dengan acara Seremony di aula TMP yang diresmikan oleh Bapak Bupati Azwar Anas pada 21 Mei 2013. Acara ini di hadiri dan dibuka oleh Bapak Malik Setia Budi Letda Laut (P) DANPOSAL Muncar. Dalam sambutannya yang haru biru penuh Semangat suka cita.
“Kami sebagai yunior-yunior hanya tinggal menikmati peluh dan perjuangan para Pahlawan yang telah merelakan keluarga, harta, tenaga dan nyawa… untuk itu kami mohon doanya untuk estafet berjuang mewujudkan mimpi para pejuang,” sambil tak kuasa menitikkan air mata.
Ananda Istiqlal Syukri Ahmad Tampil di Aula TMP Raga Satriya Sayu Wiwit
Ananda Istiqlal Syukri Ahmad
Ditengah acara diisi pembacaan puisi oleh ananda Istiqlal Syukri Ahmad siswa berprestasi kelas 2 MI Islamiyah Rogojampi dengan judul 73 tahun Indonesiaku karya Aguk WN. Ananda Istiqlal Syukri Ahmad adalah adik dari Iz Fathma Agmadina yang pernah menjadi Juara 1 Lomba Bercerita pada Festival Sastra 2017 (Baca: Iz Fathma Wakil Banyuwangi). Diakhir acara organisadi Gorontologi Kampung Baru Taman Baru yang diketuai oleh Ibu Wiji Tri Asih dengan grup paduan suara Sayu Wiwit dengan dirigen Hj. Soekarsih menyanyikan lagu berjudul Bung Karno dan Sayu Wiwit Pahlawan Bongso serta lagu lagu Nasional.
“Kegiatan seperti ini layaknya terus dilaksanakan dan perlu dihadirkan berikutnya lebih banyak lagi generasi muda untuk membentuk Kekuatan berbangsa dan bernegara demi tegaknya NKRI untuk membentuk jiwa Nasionalisme,” ugkapan harapan dari Bapak Marhawan Ketua LVRI. (Yetty Chotimah)

Sumber:

MIIslamiyahRgj - Tanggal 14 Agustus 1961 telah ditetapkan oleh Presiden Soekarno sebagai hari pertama kalinya berdiri Gerakan Pramuka di Indonesia, sehingga setiap tanggal 14 Agustus selalu diperingati sebagai Hari Pramuka. Sehubungan dengan peringatan Hari Pramuka ke-57 tahun ini, MI Islamiyah Rogojampi mengadakan Upacara Bendera Peringatan Hari Pramuka ke-57 di halaman Madrasah.
Abd. Rouf Tsani, S.Ag. - Pembina Upacara Hari Pramuka Ke-57
Pada Upacara Peringatan Hari Pramuka Ke-57 Tahun 2018 ini, yang bertindak sebagai Pembina Upacara adalah Bapak Abd. Rouf Tsani S.Ag., selaku Wakil Kepala MI Bidang Kesiswaan. Pada sambutannya beliau mengatakan bahwa upacara ini selain dalam rangka memperingati hari Pramuka juga sebagai salah satu cara dalam mendisiplinkan diri kita. Selain itu beliau juga menegaskan bahwa Ilmu Pengetahuan yang ada di Pramuka sangatlah penting dan hendaknya mampu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pramuka di MI Islamiyah Rogojampi merupakan salah satu ekstrakulikuler wajib.
Pada kesempatan tersebut, Bapak Abd. Rouf Tsani memotivasi siswa-siswi MI Islamiyah Rogojampi agar menjadi anggota pramuka yang tangguh dan menepati Dasa Dharma. Implementasikan Dasa Dharma Pramuka, jangan hanya dibibir saja..!, tegas Bapak Rouf.
Hairuddin, S.Pd selaku Pembina Pramuka MI Islamiyah Rogojampi
Di sesi yang lain, Bapak Hairuddin, S.Pd., selaku Pembina Pramuka MI Islamiyah Rogojampi mengungkapkan bahwa filosofi dan nilai-nilai kepramukaan digali dari bangsa dan kebudayaan Indonesia. Hingga akhirnya dengan semangat persatuan dan kesatuan, Bung Karno menyatukan beberapa organisasi kepanduan yang ada di Indonesia menjadi Gerakan Pramuka dengan diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 238 Tahun 1961. Presiden Soekarno menyerahkan Panji Gerakan Pramuka kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961.
Dari pantauan saya sendiri pada hari Selasa (14/8), terlihat pelaksanaan upacara Hari Pramuka Ke-57 dapat berjalan dengan tertib dan khidmat.

(Mr. MS)

Bapak Wakil Bupati Banyuwangi Membuka Kegiatan Tumpeng Sewu 2018 di Desa Kemiren Banyuwangi (Foto: RahdiyanSyah)


MIIslamiyahRgj– Tumpeng sewu tidak hanya menjadi sebuah ritual adat Desa Kemiren, namun gelaran ini kini menjadi salah satu daya tarik wisata Banyuwangi yang diminati wisatawan.
Pada hari Minggu malam (12/8) Festival Tumpeng Sewu 2018 digelar masyarakat Desa Kemiren. Festival yang dibuka oleh Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko. “Kegiatan ini tak lagi menjadi sebuah ritual, namun sudah menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan. Makanya pemerintah terus konsisten mengangkat Kegiatan ini dalam sebuah festival. Semoga gelaran ini juga bisa mengangkat ekonomi masyarakat Kemiren,” Ungkap Bapak Yusuf.
Selain itu, Wakil Bupati Banyuwangi juga mengungkapkan bahwa Tumpeng sewu ini merupakan simbol masyarakat yang hidup rukun, guyup dan saling bergotong royong. “Kekhasan semacam ini banyak diminati wisatawan. Ditambah lagi keramah tamahan masyarakatnya, Kegiatan ini menjadi favorit bagi para wisatawan,” Imbuh Bapak Yusuf.
Foto: RahdiyanSyah
Warga kemiren telah menggelar tikar didepan rumahnya masing-masing semenjak minggu sore untuk persiapan kegiatan ini. Sehingga jalan menuju Desa Adat Kemiren, mulai pukul 17:00 Wib telah ditutup. 
Pada Kegiatan ini ribuan masyarakat dari berbagai penjuru desa sekitar maupun wisawatan hadir di desa Kemiren untuk menikmati ribuan Tumpeng Sewu yang disajikan di sepanjang jalan desa. Mereka datang tak hanya ingin ikut makan tumpeng, namun ingin melihat secara lengkap ritual Tumpeng Sewu.  
Salah satunya Nur Kholifah (45). Warga asli Rogojampi ini datang bersama Guru, Staff, dan karyawan MI Islamiyah Rogojampi ini mengaku sengaja datang ke Desa Kemiren selain undangan dari salah satu karyawan MI Islamiyah Rogojampi juga untuk melihat ritual Tumpeng Sewu. “ini adalah kegiatan yang sangat luar biasa. Semua orang membuat tumpeng untuk dimakan bersama,” ujarnya.
Foto: RahdiyanSyah
Ba’da sholat Magrib, ritual ini mulai dilangsungkan. Diawali dengan menyalakan obor yang dilakukan oleh petugas. Kemudian pemberian santunan kepada anak yatim. Di bawah temaram api obor, semua orang duduk dengan tertib bersila di atas tikar maupun karpet yang tergelar di depan rumah. Di hadapannya tersedia tumpeng yang ditutup daun pisang. Dilengkapi lauk khas warga Kemiren, pecel pithik dan sayur lalapan sebagai pelengkapnya.
Di Pagi hari sebelum dimulai selamatan masal, warga telah melakoni ritual mepe kasur. Setiap rumah warga Using di Kemiren mengeluarkan minimal satu tumpeng yang diletakkan di depan rumahnya.

Foto: Rahdiyansyah
MIIslamiyahRgj - Sebanyak ratusan regu mengikuti Lomba Gerak Jalan untuk kategori Umum di Kecamatan Rogojampi, Minggu (12/8). Tahun ini jumlah peserta lomba gerak jalan membludak dan meningkat dari tahun sebelumnya. Dan dalam kesempatan ini Guru, Staff, dan Karyawan MI Islamiyah Rogojampi tidak mau kalah untuk memeriahkan kegiatan tersebut. Pada hari Jum'at (10/8) kemarin, MI Islamiyah Rogojampi sudah mengikutsertakan siswa-siswanya sebanyak 14 regu Gerak Jalan di Kategori SD/MI.
Foto Bersama Sebelum Berangkat
Lomba dalam rangka memeriahan HUT RI ke-73, ini mengambil rute dari RTH Gladak ke arah Lateng, Mitra, Polres Rogojampi, Pasar Rogojampi dan finish di Depan Fresh. Dalam kegiatan Gerak Jalan ini panitia membagi kategori lomba dalam Tiga kategori. Kategori tingkat pelajar SD/MI, pelajar tingkat SMP/SMA, dan Umum.     
Tahun ini animo masyarakat untuk mengikuti Lomba Gerak Jalan juga lebih tinggi dari tahun lalu. Sepanjang Jalan terdengar teriakan dan tepuk tangan dari masyarakat Rogojampi yang melihat secara langsung di sepanjang jalan yang dilewati lomba gerak jalan. Mereka bertepuk tangan memberikan semangat bagi para peserta lomba.
"Tahun ini saya amati lebih banyak pesertanya. Kita harapkan semangat kemerdekaan itu akan merasuk ke jiwa anak-anak dan Guru. Saya yakin nasionalisme anak-anak dan Guru kita kian hebat," kata Nur Khoriri, S.H. selaku Kepala MI Islamiyah Rogojampi.

(Mr. MS) 

Bapak H. Nanang Nur Ahmadi Bersama Guru dan Regu MI Islamiyah Rogojampi


MIIslamiyahRgj - Dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-73, beberapa rangkaian kegiatan dan lomba mulai dilangsungkan oleh Kecamatan Rogojampi. Salah satunya lomba Gerak Jalan tingkat SD/MI se-Kecamatan Rogojampi yang dilaksanakan hari ini Jum'at, 10 Agustus 2018. 
Kepala MI Islamiyah Rogojampi Bapak Nur Khoriri, S.H. berpesan dan mengajak seluruh regu gerak jalan MI Islamiyah Rogojampi untuk mengikuti lomba dengan menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan. Tak hanya itu, beliau pun berpesan kepada anak-anak untuk berlomba dengan penuh sportivitas yang tinggi, serta memaknai arti nasionalisme. “Maknailah arti perjuangan dengan berlomba yang jujur, sportif, gigih dalam memeriahkan kegiatan 17 Agustusan,” ungkap beliau.

Foto bersama Bapak H. Sugeng Pramono, S.Pd.I.
Selain memberikan semangat dan sejumlah pesan terkait nasionalisme, sportivitas dan persatuan kesatuan bangsa. Dalam kesempatan tersebut, Kepala MI Islamiyah Rogojampi juga tidak lupa menyampaikan apresiasinya atas semangat tinggi yang ditunjukkan anak-anak. Apalagi dalam lomba gerak jalan ini, ada puluhan regu peserta yang ikut ambil bagian, dan mereka berasal dari SD/MI se-Kecamatan Rogojampi. Kegiatan ini adalah ajang kegiatan positif untuk menyalurkan bakat dan minat siswa serta menumbuh rasa cinta kepada bangsa dan negara “Jadi kepada anak-anakku, selamat berlomba, berusaha menampilkan yang terbaik, sehingga dapat menjadi kebanggaan bagi Madrasah dan orang tua. Menang atau kalah tidak menjadi persoalan yang utama, terpenting ikut andil dalam memeriahkan peringatan HUT RI. Tetap semangat, dengan lomba ini, mari jaga persatuan dan kesatuan, dan tanamkan terus jiwa nasionalisme,” imbuh beliau.

Di bagian lain, pantauan sepanjang lomba ini menunjukkan bagaimana semangat para peserta untuk ikut ambil bagian. Bahkan mereka pun dengan total memperlihatkan kemampuan terbaik mereka. Tak ayal penampilan menawan para peserta ini pun membuat penonton betah menunggu setiap penampilan para regu peserta. Penonton pun berjubel di sepanjang rute yang dilalui para peserta. 

(Mr. MS)

Foto: Rahdiyansyah

MI Islamiyah Rogojampi - Kecamatan Blimbingsari tidak mau kalah dengan kecamatan-kecamatan yang lain di Kabupaten Banyuwangi dalam Memeriahkan HUT RI Ke-73 Tahun 2018. Hal ini sangat terlihat jelas di salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan tadi pagi, Kamis, 09 Agustus 2018 yaitu Jalan Sehat Bersama KB/TK se-Kecamatan Blimbingsari.

Tidak hanya anak-anak namun orang tua/wali murid dan guru juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka semua nampak antusias sekali khususnya dari KB & TK Muslimat NU Khadijah 142 Kaligung - Blimbingsari. "Iya kegiatan jalan sehat ini tidak hanya membuat kami semua sehat namun juga mempererat tali silaturrahmi antar warga KB & TK se-Kecamatan Blimbingsari", ungkap Ibu Yuliana selaku salah satu wali murid KB & TK Muslimat NU Khadijah 142 Kaligung - Blimbingsari.


(Mr. MS)

Foto By Hairuddin, S.Pd.


MI Islamiyah Rogojampi - Dalam rangka memeriahkan HUT RI Ke-73 Kecamatan Rogojampi mengadakan kegiatan Lomba Lari Gembira tingkat SD/MI se-Kecamatan Rogojampi Pada Hari Rabu, 8 Agustus 2018. Dalam kegiatan ini, MI Islamiyah Rogojampi tidak mau ketinggalan dalam berpartisipasi memeriahkan HUT RI Ke-73 ini. "untuk tahun ini kita mengeluarkan hanya 4 Regu Putra", ungkap Bapak Faruq Fauqi, S.Pd.I. selaku koordinator Lomba Lari Gembira MI Islamiyah Rogojampi. 


MI Islamiyah Rogojampi - Setiap orangtua pasti memilihkan anaknya permainan yang sesuai dengan jenis kelaminnya. Ketika, anak memilih permainan yang tidak sesuai dengan gender, pasti orangtua panik dan langsung melarang si kecil.
Padahal, dr. Bernie Endyarnie SpA(K), mengatakan tidak perlu takut ketika anak memilih permainan tidak sesuai gandernya. Sebab pada masa pertumbuhan, anak-anak akan memiliki rasa penasaran yang cukup tinggi.
“Orantua jangan terlalu parno atau ketakutan duluan, misalnya anak laki-laki main boneka. Atau anak perempuan tertarik bermain mobil-mobilan,” ungkap Bernie saat acara ELC, Jakarta, Rabu (1/8).
Lebih lanjut, dr Bernie mengatakan, selain rasa penasaran yang cukup tinggi. Anak-anak juga membutuhkan mengeksplor hal-hal yang baru. Seperti bukan hal yang aneh ketika anak laki-laki tertarik dengan boneka karena warna yang cerah. Atau anak perempuan yang tertarik dengan mobil-mobilan karena bisa bergerak. Sebab, menurut dr. Barnie, bentuk dan warna yang menarik menjadi daya tarik bagi setiap anak.
Untuk itu, dr. Barnie menyarankan agar orangtua tidak melarang keras anak bermain tidak sesuai genderya. Namun, orangtua bisa mulai mengajak anak bermain sesuai gender secara perlahan.
"Misalnya, ibu bisa menjadi role model untuk anak perempuan, sementara bapak untuk anak laki-laki. Kalau punya anak laki-laki, si ayah ngajak, besok kan mau perbaiki mobil, mau enggak kita beli juga untuk alat-alatnya. Jadi di situ tugas orangtua mengajak dan mengajarkan preferensi sesuai gender,” tambah Bernie.
(vem/asp)

Sumber: Vemale.com



MI Islamiyah Rogojampi - Sebagai orang tua, kita harus memastikan bahwa buah hati memiliki pola hidup yang sehat. Kita juga penting memastikan bahwa mereka memiliki waktu istirahat cukup. Hal ini mengingat bahwa memiliki istirahat cukup bisa menunjang tumbuh kembang anak dengan lebih baik. 

Namun sayangnya, tidak sedikit dari orang tua yang membiarkan anak-anak mereka tidur terlalu larut malam setiap harinya. Tidak sedikit orang tua yang membiarkan anak-anak mereka tidur di atas jam 10 malam dan membiarkan mereka terus bermain atau sekedar menonton TV. Melansir dari laman Step to Health, membiarkan anak tidur terlalu larut malam tentu sangat tidak baik buat kesehatan anak. Ada beberapa dampak negatif dari kebiasaan tidur larut malam. 

Apa saja dampak negatif tersebut? Simak yang berikut ini. 

Kesulitan Konsentrasi
Kebiasaan tidur yang buruk atau terlalu larut malam setiap harinya bisa berpengaruh pada psikis anak. Tidur yang kurang sering kali menyebabkan pikiran kurang fokus, kurang konsentrasi dan lambat. Anak-anak yang terbiasa tidur larut malam, ini akan meningkatkan risiko malas, mudah mengantuk saat siang dan kemampuan menyerap pelajaran di sekolah berkurang. 

Mengantuk di Siang Hari
Anak-anak yang tidur terlalu larut hingga membuatnya kurang istirahat, ini akan membuatnya mengantuk sepanjang siang hari. Selain mengantuk, mereka juga akan memiliki suasana hati serta semangat yang kurang maksimal. 

Anak Berisiko Obesitas
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa anak yang kurang tidur atau tidur terlalu larut malam, mereka bisa mengalami obesitas. Bagaimana bisa? Di saat anak seharusnya tidur, besar kemungkinan ia akan makan atau mengonsumsi sesuatu yang bisa membuatnya mengalami kegemukan. Anak yang tidur larut malam besar kemungkinan juga akan bangun telat saat pagi hari. Inilah yang menjadi penyebab utama kenapa anak berisiko obesitas. 

Anak Cepat Lelah
Kualitas tidur yang buruk bikin anak cepat lemas dan lelah. Kalau sudah cepat lemas dan lelah, hal ini bisa berpengaruh buruk terhadap aktivitas anak. 

Mom, itulah beberapa dampak negatif dari kebiasaan tidur terlalu larut bagi anak. Untuk itu, penting bagi kita agar mengajak anak lekas tidur di waktu yang tepat. Jika anak terbiasa tidur terlalu larut, secara pelan tapi pasti usahakan untuk mengubah pola tidur tersebut agar menjadi lebih baik lagi. 



Sumber: Liputan6.com 


Semarakkan lomba Polisi Cilik (Pocil) Polda Jatim, putra-putri terbaik Banyuwangi yang tergabung dalam pasukan Pocil Banyuwangi (PCB) menyatakan siap 'serbu' lomba Pocil 26 Juli 2018.
Antusiasme 31 pasukan Pocil sebagai delegasi Polres Banyuwangi, terlihat saat mereka latihan di Gedung MWC NU Rogojampi. Rata-rata 3 jam setiap latihan perharinya, selama 6 hari dalam sepekan.
Saat ditemui jatimnow.com, Kapolsek Rogojampi Kompol Suharyono melalui pembina pasukan Pocil, Bripka Donny Yanuar mengatakan, sejak pihaknya mendapatkan undangan tanggal 13 Juni lalu waktu yang tersisa dimanfaatkan secara maksimal.
"Semua pasukan Pocil Polres Banyuwangi ini dari MI Islamiyah Rogojampi. Rata-rata usia adik-adik kelas 4, 5, dan 6. Kami maksimalkan sisa waktu yang ada sebelum hari-H," ujar Donny di lokasi, Dusun Jagalan Desa/ Kecamatan Rogojampi, Jumat (13/7/2018).
Pelatih pasukan Pocil Mustakim Afandi menjelaskan, selama latihan persiapan lomba ada tiga rangkaian gerakan pasukan Pocil, mulai gerakan pasukan baris-berbaris (PBB), variasi formasi, dan gerakan lalu lintas.
"Sejauh ini pasukan Pocil Banyuwangi mencapai 80 persen persiapannya. Semangat kita untuk tampil dan menang," tegasnya.
Sementara itu, Danton PCB, Dimas Ajie Sridata yang mengaku kelas VI di MI Islamiyah Rogojampi. Dirinya bangga dapat memimpin Pocil Banyuwangi untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh Mapolda Jatim, 26 Juli mendatang.
Dirinya beserta teman-temannya akan berusaha keras dan menunjukkan kekompakan pasukan PCB Banyuwangi untuk mengalahkan tim-tim lainnya.
"Insyaallah saya dan tim siap untuk lomba di Polda Jatim," aku Dimas yang bercita-cita menjadi pilot.
Demikian halnya dengan salah satu anggota PCB, Adzra Aqila Sofya Damayanti. Menurutnya menjadi anggota pasukan Pocil dapat membentuk mental kepemimpinan, mandiri dan juga untuk membanggakan orang tuanya.
"Saya dan teman-teman akan memberikan yang terbaik tanggal 26 Juli nanti," katanya.
Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Erwin Yohanes
Sumber: https://jatimnow.com/baca-4683-semarakkan-lomba-polisi-cilik-banyuwangi-bakal-serbu-polda-jatim

PRESTISIUS: Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Ris Andrian (tengah) bersama juara satu lomba PBB dari MI Islamiyah Rogojampi, di GOR Tawangalun, kemarin (26/2).(DEDY JUMHARDIYANTO/RABA)
BANYUWANGI – Satuan lalu lintas Polres Banyuwangi meng­gelar lomba peraturan baris ber­baris (PBB) dan 12 gerakan lalu lintas tingkat sekolah dasar (SD) se-Banyuwangi, kemarin (26/2).
Acara yang dipusatkan di ge­langgang olahraga (GOR) Tawang Alun Banyuwangi itu dibuka langsung oleh Kapolres Banyu­wangi AKBP Donny Aditya­war­man dan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulih­ti­yono.
Dalam sambutan pembu­ka­annya, Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman mengatakan, lomba PBB meru­pakan salah satu wujud pemben­tukan karakter generasi muda Indonesia dan juga mengem­bangkan cinta tanah air, serta mem­pertebal semangat kebang­saan persatuan dan kesatuan. ”Karakter kedisiplinan, kekom­pakan, patriotisme juga bisa dibentuk dari lomba ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Ris Andrian Yudo Nugroho menga­takan, kegiatan kali pertama itu diikuti oleh 25 regu dan setiap regu berjumlah 19 orang. Dalam lomba itu ada sejumlah unsur yang dinilai yakni mulai gerakan dasar di tempat, gerakan ber­jalan, gerakan perubahan arah (bukan aba-aba), kerapian, dan pemimpin barisan.
”Kami juga memberikan peng­hargaan kepada komandan pe­leton (danton) terbaik, peng­hor­matan terbaik, yel-yel terbaik, gerakan dasar terbaik, gerakan va­riasi terbaik, seragam terbaik, dan kekompakan terbaik,” jelas­nya.
Hasil dari pelaksanaan lomba tersebut, MI Islamiyah Rogojam­pi menjadi juara dalam lomba ter­sebut. ”Kami tentu bangga atas prestasi yang diraih ini. Kami sudah mempersiapkan acara ini jauh hari sebelumnya,” ungkap Kepala MI Islamiyah Rogojampi Nurkhoiri.
Dia juga mendukung dan sa­ngat mengapresiasi Satlantas Polres Banyuwangi yang menga­dakan lomba polisi cilik dalam hal PBB dan 12 gerakan lalu lintas tersebut. Dengan demikian, anak-anak akan lebih termotivasi dan disiplin dalam berlalu lintas karena telah mengenal gerakan lalu lintas dan PBB sejak dini. ”Kalau bisa lomba semacam ini dilaksanakan setiap tahun,” terangnya. (*)
(bw/ddy/rbs/JPR)
Sumber: radarbanyuwangi.jawapos.com



MIIslamiyahRgj - Bertempat di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur diselenģgarakan lomba bercerita bagi siswa SD/MI se Jawa Timur yg diikuti 36 Kabupaten/Kota kecuali Sumenep dan Madiun (11/7).

Iz Fathma wakil Banyuwangi membawakan cerita dengan judul Sayuwiwit. Tampil dengan percaya diri dan penuh semangat Fathma mampu menyelesaikan ceritanya dengan apik. Ada 2 cerita yang dibawakan, salah satunya kebo-keboan, tapi karena ingin menyampaikan pesan heroik dan pentingnya persatuan dan kesatuan, Fathma memilih Sayuwiwit sebagai tokoh ceritanya. Fathma adalah Juara 1 lomba bercerita se Kab. Banyuwangi pada Festival Sastra Tahun 2017 berasal dari MI Islamiyah Rogojampi.


Selain menjadi saksi sejarah perjuangan merebut kemerdekaan Republik Indonesia, Pondok Pesantren Al-Hamdaniyah yang didirikan sejak abad ke-18 di Sidoarjo Jawa Timur itu telah banyak melahirkan ulama-ulama besar pendiri NU di negeri ini.<>

"Pondok pesantren ini telah banyak melahirkan ulama-ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama seperti KH M Hasyim Asy'ari, KH Asy'Ad Samsul Arifin, KH Ridwan Abdullah pencipta lambang Nahdlatul Ulama, KH Alwi Abdul Aziz, KH Wahid Hasyim, KH. Cholil, KH. Nasir (Bangkalan) KH.Wahab Hasbullah, KH. Umar (Jember), KH. Usman Al Ishaqi, KH. Abdul Majid (Bata-bata Pamekasan), KH. Dimyati (Banten, dan lain-lain," kata Pengasuh Ponpes Al-Hamdaniyah, M Hasyim Fahrurozi.

Selain banyak melahirkan ulama besar, pesantren yang terletak di desa Siwalan Panji Buduran Sidoarjo itu terbilang pesantren tertua di Jawa Timur setelah pesantren Sidogiri Pasuruan. Pesantren yang didirikan tepatnya pada tahun 1787 M oleh KH Hamdani itu sampai sekarang masih menjadi catatan sejarah bagi bangsa ini.

"Salah satu ulama besar yang pernah menuntut ilmu agama atau menjadi santri di pesantren ini yakni KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama. KH Hasyim Asy'ari menjadi santri di pesantren Al-Hamdaniyah ini sekitar 5 tahun lamanya," ulas Gus Hasyim sapaan akrab M Hasyim Fahrurozi. 

Untuk mengenangnya, hingga saat ini kamar pendiri Nahdlatul Ulama di pesantren Al-Hamdaniyah itu masih tetap terawat seperti dahulu. "Kamar KH Hasyim Asy'ari ini sengaja tak pernah dipugar, tetap seperti dahulu agar menjadi pelajaran bagi santri bahwa untuk menjadi tokoh besar tak harus dengan fasilitas mewah," tegas Gus Hasyim. 

Tidak hanya menjadi santri, lanjut Gus Hasyim, bahkan KH Hasyim Asy'ari juga pernah diangkat menjadi menantu oleh Kiai Ya’qub, pengasuh pesantren waktu itu. "Sayangnya, pernikahan itu tidak berlangsung lama. Karena nyai Khodijah, istri KH Hasyim Asy'ari wafat lebih dahulu di Makkah, saat tengah mengandung, dan jenazah nyai Khodijah disemayamkan di Makkah," tukas Gus Hasyim.

Tempat para pejuang kemerdekaan berkumpul

Pondok Pesantren Al-Hamdaniyah didirikan sejak tahun 1787 oleh KH Hamdani, ulama besar asal Pasuruan. Kini usia Ponpes Al-Hamdaniyah telah mencapai usia 228 tahun atau dua abad lebih. KH Hamdani sendiri merupakan seorang ulama keturunan Rasulullah, yakni silsilah ke-27.

“Dulu asalnya daerah ini rawa dan oleh beliau (KH Hamdani) berdoa minta kepada Allah SWT, semoga tanah yang asalnya rawah bisa menjadi tanah,” ungkap Gus Hasyim Fahrur Rozi.

Pondok ini masih memiliki bentuk bangunan yang masih asli dan unik. Terutama keunikan bangunan para santrinya. Berdinding anyaman bambu dan diberi jendela pada setiap kamarnya serta bangunan yang disangga dengan kaki-kaki beton, membuat asrama santri ini nampak seperti rumah Joglo. Bahkan ada beberapa asrama santri yang kondisinya sudah memprihatinkan. Namun, Pengasuh pondok masih mempertahankan keunikan pondok tertua di Jawa Timur ini.

Setiap asrama dibagi dalam beberapa kamar yang diisi dua hingga tiga santri dengan ukura ruangan 2 x 3 meter. Di dalam kamar kecil itulah, tempat para santri belajar dan beristirahrat.

“Selain mengajarkan berbagai ilmu agama, pondok ini pernah menjadi saksi sejarah perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia. Menjadi tempat pertemuan antara presiden Soekarno, Bung Hatta, Bung Tomo yang pada akhirnya melahirkan Laskar Hizbullah,” kata Agus Muchlis Asyari, wakil pengasuh Ponpes.

Namun sayang, keunikan pondok ini yang juga sebagai kunci sejarah dan warisan kebudayaan tertua belum mendapat perhatian dari pemerintah maupun pihak-pihak terkait. Harusnya, pondok tertua seperti Ponpes Al Hamdaniyah ini dilestarikan dan dijaga keasliannya.

Menurut riwayat, pada waktu KH. Hamdani membangun Pondok, dia mendatangkan kayu dari daerah Cepu Jawa Tengah dengan dinaikkan perahu besar/kapal. Namun ditengah jalan perahunya pecah berantakan. Akan tetapi Allah Maha Besar, kayu-kayu tersebut berjalan sendiri melewati sungai dan berhenti persis di depan area Pondok. 

Di Pondok ini, dulu juga sering dibuat pertemuan tokoh-tokoh Nasional pada Zaman Revolusi, diantaranya adalah Ir. Soekarno, Bung Hatta, KH. Wahab Hasbullah, KH. Wahid Hasyim, KH. Idham Cholid, Hamka, Bung Tomo, dan tokoh-tokoh besar lain. 

Adapun urutan kepengurusan Pondok adalah sebagai berikut:

Periode II: KH. Ya’qub dan KH. Abd Rohim (Putra dari KH Hamdani)  

Periode III: KH. Hasyim Abd Rohim dan KH. Khozin Fahruddin,

Periode IV: Kiai Faqih Hasyim, KH. Sholeh Hasyim, dan KH. Basuni Khozin.           

Periode  V: KH. Abdulloh Siddiq dan KH. Haiyi Asmu’i.

Periode  VI: KH. Rifa’i Jufri, KH. Abd Haq, dan KH. Asmu’i .  

Periode VII: Hingga Tahun 2013 KH. Asy’ari Asmu’i, KH. Mastur Shomad, KH. Abd Rohim Rifa’i, dan Agus Taufiqurrochman R.

(Fathoni)


Sumber: www.nu.or.id

google8be74e5e2a9d7acd.html

google8be74e5e2a9d7acd.html

MI ISLAMIYAH ROGOJAMPI

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget