Desember 2024

Pidato bahasa indonesia untuk lomba Porseni tahun 2025 dengan tema Sun Rise of Java, Jember Mutu Manikam Kebudayaan Indonesia.

Pidato bahasa indonesia untuk lomba Porseni tahun  Sun Rise of Java, Jember Mutu Manikam Kebudayaan Indonesia

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati:

Dewan juri yang bijaksana,

Para guru, peserta didik, dan seluruh hadirin yang berbahagia.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk hadir di acara yang luar biasa ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, teladan umat yang membawa cahaya kedamaian.

Hadirin yang saya hormati,

Burung merpati terbang tinggi,

Hinggap di pohon dekat taman.

Jember, kota kaya tradisi,

Mutu manikam kebanggaan zaman.

Jember, yang dikenal sebagai Sun Rise of Java, adalah salah satu wilayah di ujung timur Pulau Jawa. Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Jember juga memiliki keragaman budaya yang menjadi bagian dari kekayaan Indonesia. Tema “Sun Rise of Java, Jember Mutu Manikam Kebudayaan Indonesia” mengingatkan kita bahwa Jember adalah permata yang bersinar di antara keberagaman budaya Nusantara.

Hadirin yang berbahagia,

Jember memiliki segudang pesona budaya, mulai dari seni tradisional, adat istiadat, hingga keindahan karya lokal seperti Jember Fashion Carnaval yang telah dikenal hingga mancanegara. Bahkan, seni tradisional seperti tarian Lahbako, yang menggambarkan kehidupan petani tembakau, menjadi simbol kuat dari identitas budaya Jember.

Di sini kita belajar bahwa budaya bukan hanya tentang warisan masa lalu, tetapi juga cerminan jati diri dan kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia.

Hadirin yang saya banggakan,

Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga warisan ini. Jangan biarkan budaya kita terkikis oleh arus modernisasi yang tidak terarah. Sebaliknya, kita harus bangga dan terus melestarikan keunikan yang dimiliki daerah kita, termasuk Jember, sebagai bagian dari identitas Indonesia.

Melalui pendidikan, khususnya di madrasah, kita diajarkan untuk mencintai budaya lokal dan menghormati keberagaman. Dengan memahami budaya kita sendiri, kita dapat memperkenalkan keindahan Jember, bahkan Indonesia, kepada dunia.

Hadirin yang saya hormati,

Ada pepatah yang mengatakan, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budayanya.” Oleh karena itu, mari kita jadikan budaya Jember sebagai kekuatan yang menginspirasi kita untuk terus berkarya dan menjaga persatuan.

Jika hari cerah matahari bersinar,

Burung berkicau memulai pagi.

Jember adalah mutiara,

Membawa budaya ke puncak prestasi.

Hadirin yang berbahagia,

Lewat PORSENI ini, kita tidak hanya merayakan keberagaman budaya, tetapi juga membangun semangat persatuan. Setiap kegiatan yang kita ikuti adalah wujud nyata dari penghargaan terhadap kekayaan lokal yang kita miliki.

Sebagai generasi muda, marilah kita terus berperan aktif dalam melestarikan dan mempromosikan budaya, seperti halnya Jember dengan segala pesona kebudayaannya. Jadikan ini sebagai bentuk cinta kita kepada tanah air.

Hadirin yang saya banggakan,

Ke kebun bunga memetik melati,

Di pagi hari bersama teman.

Jember adalah kebanggaan sejati,

Mutu manikam untuk masa depan.

Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Semoga kita semua semakin mencintai budaya Indonesia, khususnya Jember sebagai bagian dari keindahan Nusantara.

Terima kasih atas perhatian hadirin sekalian.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pidato bahasa indonesia untuk lomba Porseni tahun 2025 dengan tema Pendidikan Karakter di Madrasah Menjadi Pondasi Moderasi Beragama.

Pidato bahasa indonesia untuk lomba Porseni tahun  Pendidikan Karakter di Madrasah Menjadi Pondasi Moderasi Beragama

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati:

Dewan juri yang adil dan bijaksana,

Para guru, peserta didik, serta seluruh hadirin yang berbahagia.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat sehat dan kesempatan sehingga kita dapat berkumpul di acara yang istimewa ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, pembawa risalah kebenaran dan kedamaian.

Hadirin yang saya hormati,

Ke pasar membeli ikan gurami,

Sekalian membeli seikat selada.

Pendidikan karakter di madrasah ini,

Menjadi pondasi untuk hidup bermoderasi.

Tema pidato kita hari ini adalah “Pendidikan Karakter di Madrasah Menjadi Pondasi Moderasi Beragama.” Sebuah tema yang sangat penting untuk kita renungkan bersama, khususnya dalam membangun generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu hidup damai di tengah keberagaman.

Hadirin yang berbahagia,

Madrasah adalah lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter yang luhur. Di madrasah, kita diajarkan untuk menjadi pribadi yang jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan saling menghormati. Nilai-nilai inilah yang menjadi bekal penting dalam mewujudkan moderasi beragama.

Moderasi beragama adalah sikap yang seimbang dalam menjalankan ajaran agama. Sikap ini menghindarkan kita dari dua hal: sikap ekstrem yang berlebihan dan sikap lalai yang meremehkan. Islam mengajarkan kita untuk menjadi umat yang wasathiyah, umat yang berada di jalan tengah, sehingga mampu hidup damai bersama siapa pun, tanpa melihat perbedaan.

Hadirin yang saya banggakan,

Mari kita renungkan sejenak, apa jadinya jika generasi muda tidak memiliki karakter yang kuat? Mereka mungkin akan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif, seperti kekerasan, intoleransi, atau perpecahan. Oleh karena itu, madrasah berperan penting dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual.

Di madrasah, kita belajar untuk menghargai perbedaan pendapat, hidup berdampingan dengan damai, dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Pendidikan karakter ini menjadi pondasi untuk membangun masyarakat yang harmonis dan saling menghormati.

Hadirin yang berbahagia,

Burung camar terbang melayang,

Di atas laut mencari makan.

Moderasi beragama teruslah kita jaga,

Agar hidup damai tanpa ancaman.

Melalui ajang PORSENI ini, kita juga belajar tentang pentingnya moderasi. Dalam setiap perlombaan, kita tidak hanya berkompetisi untuk menjadi yang terbaik, tetapi juga belajar nilai-nilai sportivitas, kerja sama, dan menghargai lawan. Semua itu adalah bagian dari moderasi yang kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hadirin yang saya hormati,

Jika pagi membeli selasih,

Sore hari membuat roti.

Madrasah adalah tempat yang penuh berkah,

Membentuk generasi penuh harmoni.

Sebagai generasi muda, mari kita terus belajar menjadi pribadi yang berkarakter mulia. Jadikan pendidikan di madrasah sebagai bekal untuk menebarkan kedamaian dan kebaikan di mana pun kita berada.

Hadirin yang saya banggakan,

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan. Semoga kita semua dapat bersama-sama menjaga nilai-nilai karakter dan moderasi dalam kehidupan kita.

Buah mangga di bawah ranjang,

Dimakan sore bersama keluarga.

Semoga pidato ini membawa terang,

Untuk kita hidup damai selamanya.

Terima kasih atas perhatian hadirin sekalian. Mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pidato bahasa indonesia untuk lomba Porseni tahun 2025 dengan tema Keragaman Budaya Menjadi Kekuatan Bangsa Indonesia.

Pidato bahasa indonesia untuk lomba Porseni tahun  Keragaman Budaya Menjadi Kekuatan Bangsa Indonesia

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati:
Dewan juri yang adil dan bijaksana,
Para guru, peserta didik, serta seluruh hadirin yang berbahagia.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat sehat sehingga kita dapat berkumpul di acara yang penuh semangat ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi teladan umat manusia dalam hidup rukun dan damai.

Hadirin yang saya hormati,

Pergi berlayar ke Pulau Harapan,
Singgah sejenak membeli makanan.
Keragaman budaya adalah kekayaan,
Mari kita jaga untuk persatuan.

Hari ini, izinkan saya berbicara tentang tema yang luar biasa penting: “Keragaman Budaya Menjadi Kekuatan Bangsa Indonesia.” Sebagai negara dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia adalah rumah bagi berbagai suku, agama, adat istiadat, dan bahasa. Semua ini adalah anugerah dari Allah SWT yang patut kita syukuri.

Namun, di tengah keberagaman ini, kita sering dihadapkan pada tantangan besar: bagaimana menjadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan sumber perpecahan. Jawabannya ada pada semangat persatuan dan toleransi yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa kita.

Hadirin yang berbahagia,

Keragaman budaya Indonesia adalah identitas bangsa yang unik. Kita memiliki batik dari Jawa, ulos dari Sumatera Utara, rumah adat Tongkonan di Sulawesi, hingga tari Saman dari Aceh. Semua itu mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya yang tak ternilai harganya.

Tugas kita sebagai generasi muda adalah menjaga warisan ini, memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dan menjadikannya sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa yang lebih maju.

Hadirin yang saya banggakan,

Satu hal yang perlu kita ingat adalah bahwa keragaman ini harus dirawat dengan toleransi. Toleransi berarti menghormati perbedaan, saling menghargai, dan bekerja sama meskipun kita berasal dari latar belakang yang berbeda. Inilah inti dari semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu."

Ketika kita hidup rukun dalam keragaman, kita tidak hanya menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang kuat, tetapi juga membuktikan kepada dunia bahwa perbedaan bisa menjadi kekayaan, bukan ancaman.

Hadirin yang berbahagia,
Bunga melati harum baunya,
Tumbuh indah di pinggir taman.
Mari kita rawat budaya kita,
Untuk Indonesia yang penuh kedamaian.

Sebagai pelajar madrasah, kita memiliki peran penting dalam menjaga kekayaan budaya ini. Melalui pendidikan di madrasah, kita diajarkan untuk mencintai tanah air, menghormati perbedaan, dan memahami bahwa setiap budaya memiliki nilai yang sama pentingnya.

Misalnya, dengan mengikuti kegiatan seperti PORSENI ini, kita tidak hanya berkompetisi, tetapi juga belajar mengenal dan menghargai keunikan budaya teman-teman kita dari berbagai daerah.

Hadirin yang saya hormati,

Ketika kita menjadikan keragaman sebagai kekuatan, kita sedang membangun masa depan yang lebih baik untuk Indonesia. Kita sedang menciptakan bangsa yang tidak hanya kaya budaya, tetapi juga kuat dalam persatuan, kokoh dalam perbedaan, dan maju dalam segala bidang.

Hadirin yang berbahagia,

Jika pagi membeli selasih,
Sore hari membuat roti.
Jadikan budaya sebagai pondasi,
Untuk membangun Indonesia sejati.

Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi kita semua dan dapat menginspirasi kita untuk terus menjaga keragaman budaya sebagai kekuatan bangsa.

Terima kasih atas perhatian hadirin sekalian.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

google8be74e5e2a9d7acd.html

google8be74e5e2a9d7acd.html

MI ISLAMIYAH ROGOJAMPI

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget